.
JAKARTA, KOMPAS.com " Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku terkejut saat ditanya tentang kemungkinan jumlah rombongan pemerintah pada perhelatan internasional di Hawai, Amerika Serikat, yakni pada pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), 11 November 2011. Jumlah 200 orang itu terlalu besar untuk rombongan delegasi APEC. "Itu terlalu banyak. Mungkin sebagian besar adalah pengusaha. Kalau pelaku usaha sangat mungkin, memang saya dorong agar pelaku usaha kita menghadiri pertemuan internasional seperti itu," ujar Hatta di Jakarta, Jumat (16/9/2011). Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.
Menurut Hatta, agenda utama yang akan dibahas adalah masalah energi dan transportasi. Pembicaraan akan diarahkan pada pengamanan energi dan energi terbarukan. Kedua, menghemat energi fosil yang terkait dengan konservasi dan diversifikasi. "Adapun untuk isu transportasi, arahnya adalah peran teknologi transportasi terhadap penghematan energi. Misalnya kita harus sudah berbicara dengan negara-negara baru agar mendesain teknologi transportasi yang ramah lingkungan, murah, dan tidak terlalu boros terhadap energi fosil," ujarnya. Selain itu, APEC juga sudah seperti memiliki tradisi untuk terus membahas upaya antisipasi ledakan krisis keuangan dan ekonomi global. Pembahasan krisis global senantiasa menjadi tajuk utama dalam berbagai event, seperti ASEAN, ASEAN Plus Three, dan G-20. "Isu ini tidak mungkin tidak dibahas. Isu mengenai sustainalibitas perekonomian dunia, cara mengatasi utang luar negeri yang tinggi, dan bagaimana mengatasi krisis itu," katanya.
Menurut Hatta, agenda utama yang akan dibahas adalah masalah energi dan transportasi. Pembicaraan akan diarahkan pada pengamanan energi dan energi terbarukan. Kedua, menghemat energi fosil yang terkait dengan konservasi dan diversifikasi. "Adapun untuk isu transportasi, arahnya adalah peran teknologi transportasi terhadap penghematan energi. Misalnya kita harus sudah berbicara dengan negara-negara baru agar mendesain teknologi transportasi yang ramah lingkungan, murah, dan tidak terlalu boros terhadap energi fosil," ujarnya. Selain itu, APEC juga sudah seperti memiliki tradisi untuk terus membahas upaya antisipasi ledakan krisis keuangan dan ekonomi global. Pembahasan krisis global senantiasa menjadi tajuk utama dalam berbagai event, seperti ASEAN, ASEAN Plus Three, dan G-20. "Isu ini tidak mungkin tidak dibahas. Isu mengenai sustainalibitas perekonomian dunia, cara mengatasi utang luar negeri yang tinggi, dan bagaimana mengatasi krisis itu," katanya.
menjadi hanya satu artikel. Tapi kau tidak dapat menyangkal bahwa Anda baru saja ditambahkan ke pemahaman Anda tentang
, dan waktu itu dihabiskan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar