dalam paragraf berikut. Jika ada setidaknya satu fakta anda tidak tahu sebelumnya, bayangkan perbedaan itu bisa membuat.
JAKARTA, KOMPAS.com - Andi Nurpati, mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Arsyad Sanusi, mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Bareskrim Polri, Jumat (15/7/2011), sebagai saksi terkait kasus pemalsuan surat keputusan MK dalam sengketa Pemilu 2009 di wilayah Sulawesi Selatan I. Arsyad datang terlebih dulu sekitar pukul 09.00 tanpa diketahui para wartawan yang menunggu di depan Gedung Bareskrim Polri. Dia diketahui masuk melalui pintu samping Bareskrim. Wartawan sempat protes kepada Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Matius Salempang lantaran Matius berjanji pihak yang akan diperiksa tidak diperbolehkan masuk selain lewat pintu depan. Sejauh ini, kami telah menemukan beberapa fakta menarik tentang
. Anda mungkin memutuskan bahwa informasi berikut ini bahkan lebih menarik.
Kepada wartawan, Matius mengaku tak tahu bahwa Arsyad sudah berada di dalam Bareskrim. Atas informasi itu, Matius mengatakan kepada seorang wartawan media cetak, "Anda jangan fitnah." Matius lalu mengecek informasi itu. Setelah memastikan bahwa Arsyad memang berada di dalam, Matius lalu menemui wartawan dan meminta maaf. "Tidak ada untungnya bagi saya untuk menyembunyikan mereka," ucap pria yang akan pensiun itu. Akhirnya, Arsyad keluar melalui pintu samping lalu kembali masuk melalui pintu depan. Pria yang mengenakan jas warna hitam itu engggan berkomentar kepada wartawan. Ketika ditanya mengenai pemeriksaan hari ini, sambil menghindari wartawan Arsyad menjawab," Saya jawab Allhamdulliah." Selang satu jam kemudian, Andi Nurpati datang bersama tim pengacaranya. Setelah mengisi buku tamu di depan Gedung Bareskrim Polri, mereka keluar dan berjalan ke belakang Bareskrim. Mereka lalu masuk kembali ke ruangan pemeriksaan. Sama seperti Arsyad, Andi tak banyak berkomentar kepada wartawan. Perempuan yang membawa dokumen itu hanya mengatakan kesiapan diperiksa penyidik. "Nanti diperiksa dulu. Sabar yah. Doakan saja yang terbaik," kata Andi.
. Anda mungkin memutuskan bahwa informasi berikut ini bahkan lebih menarik.
Kepada wartawan, Matius mengaku tak tahu bahwa Arsyad sudah berada di dalam Bareskrim. Atas informasi itu, Matius mengatakan kepada seorang wartawan media cetak, "Anda jangan fitnah." Matius lalu mengecek informasi itu. Setelah memastikan bahwa Arsyad memang berada di dalam, Matius lalu menemui wartawan dan meminta maaf. "Tidak ada untungnya bagi saya untuk menyembunyikan mereka," ucap pria yang akan pensiun itu. Akhirnya, Arsyad keluar melalui pintu samping lalu kembali masuk melalui pintu depan. Pria yang mengenakan jas warna hitam itu engggan berkomentar kepada wartawan. Ketika ditanya mengenai pemeriksaan hari ini, sambil menghindari wartawan Arsyad menjawab," Saya jawab Allhamdulliah." Selang satu jam kemudian, Andi Nurpati datang bersama tim pengacaranya. Setelah mengisi buku tamu di depan Gedung Bareskrim Polri, mereka keluar dan berjalan ke belakang Bareskrim. Mereka lalu masuk kembali ke ruangan pemeriksaan. Sama seperti Arsyad, Andi tak banyak berkomentar kepada wartawan. Perempuan yang membawa dokumen itu hanya mengatakan kesiapan diperiksa penyidik. "Nanti diperiksa dulu. Sabar yah. Doakan saja yang terbaik," kata Andi.
terus tumbuh, Anda akan mulai melihat bagaimana
cocok ke dalam skema keseluruhan hal. Mengetahui bagaimana sesuatu berhubungan ke seluruh dunia juga penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar