BATAM, KOMPAS.com - Pembangunan ruang kelas baru di Kota Batam, Kepulauan Riau, selama semester I ini, nihil. Akibatnya, banyak calon murid tak tertampung pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2011/2012 sehingga menimbulkan gejolak pada masyarakat. Ini sangat ironis. Pemerintah Kota Batam telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru. Namun tetapi sampai dengan Juni lalu, belum ada satu unit pun yang terbangun, kata Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam Riky Indrakari, Sabtu (9/7/2011). Berdasarkan Rekapitulasi Laporan Bulanan Dinas Pendidikan Kota Batam, realisasi mata anggaran Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar atau Ruang Kelas Baru (RKB) sampai dengan Mei hanya Rp 16,27 juta. Jika standard satu unit RKB nilainya Rp 120 juta, artinya belum ada pembangunan RKB sama sekali sejauh ini. Dalam sebuah dialog dengan Komisi IV DPRD Kota Batam, Kepala Seksi Tenaga Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Batam Andi Agung, mengatakan, molornya realisasi pembangunan disebabkan faktor administrasi. Hal itu terkait dengan proses penetapan Panitia Pengguna Anggaran. Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:
Salah satu contoh molornya realisasi pembangunan RKB adalah di Sekolah Dasar Negeri 11 Sekupang. Dalam program, dinas seharusnya membangun dua unit RKB di sekolah itu pada semester ini. Namun faktanya, hingga saat ini belum ada realisasi pembangunan. Akibatnya, pihak sekolah tidak bisa menampung puluhan calon murid yang merupakan warga sekitar sekolah pada Penerimaan Peserta Didik Baru tahun ajaran 2011/2012. Padahal, Pemerintah Kota Batam telah berkomitmen untuk mengalokasikan 20 persen jatah bangku untuk anak miskin dan warga sekitar. Alhasil, masyarakat sekitar SDN 11 Sekupang bergejolak saat sebagian besar anak mereka tak tertampung. Beberapa kali orangtua murid mendatangi kepala sekolah untuk minta solusi. Akhirnya pada dialog antara komite sekolah, perwakilan warga, dan pihak sekolah, Selasa (5/7/2011) lalu, pihak sekolah terpaksa menerima desakan komite sekolah agar ruang guru dijadikan ruang kelas tambahan. "Lalu guru-guru harus di mana. Kami, guru-guru, pun butuh ruang yang memadahi untuk bekerja. Kami perlu menyiapkan materi pelajaran dan mengevaluasi hasil kerja anak-anak, kata Nuraida, Kepala SDN 11 Sekupang. Setiap tahun, menurut Nuraida, jumlah pendaftar di SDN 11 Sekupang selalu membludak. Sementara ruang untuk kelas satu hanya ada dua kelas yang kapasitas tampung totalnya sebanyak 80 anak
Salah satu contoh molornya realisasi pembangunan RKB adalah di Sekolah Dasar Negeri 11 Sekupang. Dalam program, dinas seharusnya membangun dua unit RKB di sekolah itu pada semester ini. Namun faktanya, hingga saat ini belum ada realisasi pembangunan. Akibatnya, pihak sekolah tidak bisa menampung puluhan calon murid yang merupakan warga sekitar sekolah pada Penerimaan Peserta Didik Baru tahun ajaran 2011/2012. Padahal, Pemerintah Kota Batam telah berkomitmen untuk mengalokasikan 20 persen jatah bangku untuk anak miskin dan warga sekitar. Alhasil, masyarakat sekitar SDN 11 Sekupang bergejolak saat sebagian besar anak mereka tak tertampung. Beberapa kali orangtua murid mendatangi kepala sekolah untuk minta solusi. Akhirnya pada dialog antara komite sekolah, perwakilan warga, dan pihak sekolah, Selasa (5/7/2011) lalu, pihak sekolah terpaksa menerima desakan komite sekolah agar ruang guru dijadikan ruang kelas tambahan. "Lalu guru-guru harus di mana. Kami, guru-guru, pun butuh ruang yang memadahi untuk bekerja. Kami perlu menyiapkan materi pelajaran dan mengevaluasi hasil kerja anak-anak, kata Nuraida, Kepala SDN 11 Sekupang. Setiap tahun, menurut Nuraida, jumlah pendaftar di SDN 11 Sekupang selalu membludak. Sementara ruang untuk kelas satu hanya ada dua kelas yang kapasitas tampung totalnya sebanyak 80 anak
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar