Sabtu, 22 Januari 2011

Liga Masih Kaji Pengembalian Saham

Have you ever wondered what exactly is up with mobil keluarga ideal terbaik indonesia? This informative report can give you an insight into everything you've ever wanted to know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
TABANAN, KOMPAS.com - PT Liga Indonesia tidak mempermasalahkan pengembalian saham kepada klub peserta Indonesia Super League (ISL). Namun, PT Liga masih mengkaji bagaimana sistem pengembalian saham tersebut yang tepat ke masing-masing klub.

"Kami memiliki dua pilihan, yaitu saham pasif dan aktif. Kami kemungkinan besar akan menggunakan saham pasif," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, kepada wartawan usai penuutupan Kongres PSSI II di Hotel Pan Pasific Bali, Sabtu (22/1/2011).

Penggunaan saham pasif, kata Joko, memiliki beberapa pertimbangan. "Salah satu pertimbangannya klub tidak akan menyetor penyertaan modal kepada perusahaan dalam hal ini PT Liga Indonesia," tukas Joko.

Hopefully the information presented so far has been applicable. You might also want to consider the following:

Menurut Joko, pengembalian saham kepada klub masih memerlukan proses panjang karena belum adanya mekanisme pengembalian saham."Kami akan menjelaskan setelah semuanya kami kaji. Prosesnya masih panjang untuk hal ini," ujarnya.

Lebih lanjut Joko menjelaskan, dengan tidak adanya penyertaan modal dari klub membuat sistem pembagian keuntungan (profit sharring) berdasarkan pada peringkat pada klasemen terakhir kompetisi ISL.

"Besarnya profit sharring akan diperebutkan berdasarkan prestasi klub, bukan dari besarnya penyertaan modal," papar Joko.

Pelepasan saham merupakan janji Ketua Umum PSSI Nurdin Halid pada pembukaan Kongres Tahunan PSSI,Jumat (21/1/2011). Saat itu, ia menyatakan, 99 persen saham PT Liga Indonesia akan diberikan ke klub ISL.Nurdin menjelaskan, pemberian saham akan dilakukan dalam tahun ini minimal dua bulan setelah kongres tahunan PSSI.

This article's coverage of the information is as complete as it can be today. But you should always leave open the possibility that future research could uncover new facts.

Tidak ada komentar: