JAKARTA, KOMPAS.com - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia berdasarkan perhitungan Formula Indonesia Crude Price (ICP) mencapai 113,07 dollar AS per barel. Ini berarti ada kenaikan 9,76 dollar AS per barel dari 103,31 dollar AS per barel pada Februari 2011. Sementara harga Minas/SLC mencapai 114,16 dollar AS per barel, naik 9,19 dollar AS per barrel dari 104,97 dollar AS per barrel pada bulan sebelumnya. Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, sebagaimana dikutip dalam situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (4/4/2011), di Jakarta, hal itu seiring perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan beberapa faktor. Salah satunya, berlanjutnya instabilitas kawasan Afrika Utara (Libya) dari Timur tengah (Suriah, Yaman, Bahrain, Iran dan Irak) . Krisis itu terus meningkatkan kekhawatiran pasar atas terganggunya pasokan minyak dari kawasan tersebut, walaupun Arab Saudi mengklaim telah meningkatkan pasokan minyaknya untuk mengganti kehilangan hingga 1,6 juta barel per hari pasokan minyak Libya. Selain itu, recovery perekonomian dunia pascaresesi 2008 terus berlanjut pada awal 2011. Hal ini diindikasikan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan mencapai 4 persen pada tahun 2011, meningkat 0,1 persen dibanding bulan sebelumnya (OPEC Report Maret 2011). Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin akan tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan cerita Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah keseluruhan dari sumber-sumber informasi.
Sementara tingkat pengangguran AS 8,9 persen atau turun 0,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun volume impor minyak China mencapai 5,2 juta barel per hari atau meningkat 7,8 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Faktor lain yang mendorong naiknya harga minyak adalah meningkatnya permintaan minyak mentah dunia berdasarkan beberapa sumber seperti International Energy Agency (IEA), Energy Information Administration (EIA), dan OPEC. IEA dalam laporan bulan maret 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 89,4 juta barel per hari atau meningkat 1,5 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan permintaan ditopang oleh konsumsi negara-negara Non-OECD dan Timur Tengah. EIA dalam laporan bulan maret 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 88,2 juta barel per hari, meningkat 1,5 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan permintaan ditopang oleh konsumsi negara-negara Non-OECD terutama China, Brazil dan Timur Tengah, papar Tim Harga Minyak Indonesia. Sementara OPEC dalam laporan bulan Maret 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun ini mencapai 87,8 juta barel per hari atau meningkat 1,4 ju ta barel per hari dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan ditopang oleh tingginya permintaan produk minyak pada kuartal I tahun 2011 akibat musim dingin dan meningkatnya aktivitas manufaktur negara OECD dan Rusia. Meningkatnya harga minyak dunia bulan Maret 2011 juga disebabkan kenaikan aktivitas spekulasi di pasar perdagangan berjangka minyak mentah NYMEX. Hal ini akibat volatilitas harga minyak yang tinggi dan kekhawatiran terganggunya pasokan yang diindikasikan dengan kontrak jual beli minyak mencapai rekor tertinggi sebesar 268.622 kontrak pada awal Maret. Untuk kawasan Asia Pasifik, bencana gempa dan tsunami di Jepang mengakibatkan Jepang kehilangan pasokan listrik 9,7 GW dari 11 reaktor nuklirnya. Kondisi ini menyebabkan permintaan minyak medium heavy, batubara dan gas alam cair (LNG) meningkat akibat pengalihan sumber energi listrik karena rusaknya reaktor nuklir dan keperluan energi untuk rekonstruksi infrastruktur yang rusak.
Sementara tingkat pengangguran AS 8,9 persen atau turun 0,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun volume impor minyak China mencapai 5,2 juta barel per hari atau meningkat 7,8 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Faktor lain yang mendorong naiknya harga minyak adalah meningkatnya permintaan minyak mentah dunia berdasarkan beberapa sumber seperti International Energy Agency (IEA), Energy Information Administration (EIA), dan OPEC. IEA dalam laporan bulan maret 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 89,4 juta barel per hari atau meningkat 1,5 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan permintaan ditopang oleh konsumsi negara-negara Non-OECD dan Timur Tengah. EIA dalam laporan bulan maret 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 88,2 juta barel per hari, meningkat 1,5 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan permintaan ditopang oleh konsumsi negara-negara Non-OECD terutama China, Brazil dan Timur Tengah, papar Tim Harga Minyak Indonesia. Sementara OPEC dalam laporan bulan Maret 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun ini mencapai 87,8 juta barel per hari atau meningkat 1,4 ju ta barel per hari dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan ditopang oleh tingginya permintaan produk minyak pada kuartal I tahun 2011 akibat musim dingin dan meningkatnya aktivitas manufaktur negara OECD dan Rusia. Meningkatnya harga minyak dunia bulan Maret 2011 juga disebabkan kenaikan aktivitas spekulasi di pasar perdagangan berjangka minyak mentah NYMEX. Hal ini akibat volatilitas harga minyak yang tinggi dan kekhawatiran terganggunya pasokan yang diindikasikan dengan kontrak jual beli minyak mencapai rekor tertinggi sebesar 268.622 kontrak pada awal Maret. Untuk kawasan Asia Pasifik, bencana gempa dan tsunami di Jepang mengakibatkan Jepang kehilangan pasokan listrik 9,7 GW dari 11 reaktor nuklirnya. Kondisi ini menyebabkan permintaan minyak medium heavy, batubara dan gas alam cair (LNG) meningkat akibat pengalihan sumber energi listrik karena rusaknya reaktor nuklir dan keperluan energi untuk rekonstruksi infrastruktur yang rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar