JAMBI, KOMPAS.com - Sebagian warga di Desa Nibung Kecamatan Batang Masumai, Merangin, Jambi menyimpan tabung gas ukuran tiga kilogram di kebun dan ladang mereka akibat takut meledak. "Kami masih khawatir menggunakan gas lantaran takut meledak seperti yang sering diberitakan media," kata Burhan, Jumat (4/3/2011). Sebagian masyarakat yang menerima gas elpiji banyak yang cemas terhadap pemakaian gas untuk keperluan sehari-hari, meskipun sebelumnya sudah disosialisasikan oleh petugas Pertamina. Banyak warga masyarakat yang menerima bantuan gas tiga Kg hanya meletakkan di belakang rumah dan ada juga di bawah rumah panggung. Alasannya sama, takut meledak apalagi sebagian penerima bantuan tersebut rumahnya terbuat dari kayu. You can see that there's practical value in learning more about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. Can you think of ways to apply what's been covered so far?
"Memang ada sebagian warga saya yang cemas menggunakan gas elpiji 3 kg ini," kata Kades Kederasan Panjang, Riduan. Dalam keterangan terpisah, Kadis ESDM melalui Kasi Migas Ahmad Taulan mengatakan, pihak ESDM bekerjasama dengan Pertamina akan terus melakukan penyuluhan baik itu di kantor desa maupun di kantor kecamatan. Ia meminta masyarakat untuk tidak ragu menggunakan gas 3 Kg tersebut. Apalagi penggunaannya sesuai dengan ketentuan. "Kami akan terus melakukan penyuluhan bersama Pertamina untuk mencegah hal yang tidak kita inginkan," ungkapnya. Bagi masyarakat yang terkena musibah akibat dari gas elpiji tiga Kg dan bukan karena yang lain, akan mendapatkan asuransi sesuai ketentuan. Untuk material maksimal asuransinya Rp 100 juta, korban meninggal Rp 25 juta dan bagi yang luka-luka maksimal Rp 50 juta. "Seandainya kompor gas elpiji 3 Kg meledak dan menimbulkan kerugian ataupun korban jiwa maka akan mendapatkan asuransi," tambahnya.
"Memang ada sebagian warga saya yang cemas menggunakan gas elpiji 3 kg ini," kata Kades Kederasan Panjang, Riduan. Dalam keterangan terpisah, Kadis ESDM melalui Kasi Migas Ahmad Taulan mengatakan, pihak ESDM bekerjasama dengan Pertamina akan terus melakukan penyuluhan baik itu di kantor desa maupun di kantor kecamatan. Ia meminta masyarakat untuk tidak ragu menggunakan gas 3 Kg tersebut. Apalagi penggunaannya sesuai dengan ketentuan. "Kami akan terus melakukan penyuluhan bersama Pertamina untuk mencegah hal yang tidak kita inginkan," ungkapnya. Bagi masyarakat yang terkena musibah akibat dari gas elpiji tiga Kg dan bukan karena yang lain, akan mendapatkan asuransi sesuai ketentuan. Untuk material maksimal asuransinya Rp 100 juta, korban meninggal Rp 25 juta dan bagi yang luka-luka maksimal Rp 50 juta. "Seandainya kompor gas elpiji 3 Kg meledak dan menimbulkan kerugian ataupun korban jiwa maka akan mendapatkan asuransi," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar