BALIKPAPAN, KOMPAS.com " Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid mengatakan, areal Hutan Lindung Sungai Manggar yang bakal hilang akibat proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda akan diganti dengan luasan dua kali lipat. Imdaad pun menjamin hanya akan ada jalan tol di area hutan Manggar. Tak ada bangunan di kanan kiri jalan. Areal yang terkena adalah Hutan Lindung Sungai Manggar, Balikpapan, sepanjang delapan kilometer. Lebar jalan tol nantinya diestimasi 60 meter. Dengan asumsi itu, luas areal hilang 48 hektar. Bisa diganti areal yang hilang ini, dengan luasan dua kali lipat. Ada lahan pengganti, di bagian barat, yakni milik PT Inhutani. Namun, memang belum ditentukan lokasi pengganti hutan kota yang hilang tersebut persisnya akan dimana. Tapi yang jelas, pasti akan diganti 2 kali lipat luasnya, kata Imdaad, Sabtu (12/3/2011). Menyinggung lokasi jalan tol yang membagi hutan kota ini, Imdaad mengatakan, penentuan lokasi sudah matang. Titik lokasi yang dipilih sudah yang paling bagus. Pengerjaan tol diyakini selesai tepat waktu. Imdaad juga menjamin hanya akan ada pagar tinggi di antara jalan tol dan hutan sehingga tak akan ada perambahan hutan maupun perburuan satwa. Kanan-kiri tol akan steril, tak ada warung, tak ada bangunan, katanya. Imdaad mengakui mewujudkan itu berat, tetapi pihaknya akan berusaha sekuat tenaga. Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin akan tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan cerita Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah keseluruhan dari sumber-sumber informasi.
Sebelumnya Direktur Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Manggar Purwanto berharap pembangunan tol Balikpapan-Samarinda ditinjau ulang. Alasannya, jalan bebas hambatan ini melintas tepat di tengah Hutan Lindung Sungai Manggar yang luasnya 4.999 hektar. Yang dicemaskan tak semata berkurangnya lahan hutan. Namun, keberadaan tol bakal diikuti kehadiran manusia dan pembangunan di kanan-kiri jalan, katanya. Kalau pemerintah daerah berani menjamin kanan-kiri tol tak ada warung, bangunan, usulan tol bisa dipertimbangkan. Namun, jika tidak ada jaminan, mendingan tidak usah ada tol. Jangan sampai hutan habis, tutur Purwanto. Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,19 km ini pengerjaannya dimulai dari Balikpapan. Sekarang sudah dilakukan pekerjaan pondasi di pintu tol, beberapa ratus meter dari Jalan Soekarno Hatta KM 13, Balikpapan. Ruas yang dibangun pada tahap awal adalah dari tempat tersebut ke Batakan (Balikpapan Timur) sepanjang sekitar 11 km. Walaupun masih ada kendala pembebasan lahan milik warga dan TNI, Pemkot Balikpapan yakin itu segera rampung.
Sebelumnya Direktur Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Manggar Purwanto berharap pembangunan tol Balikpapan-Samarinda ditinjau ulang. Alasannya, jalan bebas hambatan ini melintas tepat di tengah Hutan Lindung Sungai Manggar yang luasnya 4.999 hektar. Yang dicemaskan tak semata berkurangnya lahan hutan. Namun, keberadaan tol bakal diikuti kehadiran manusia dan pembangunan di kanan-kiri jalan, katanya. Kalau pemerintah daerah berani menjamin kanan-kiri tol tak ada warung, bangunan, usulan tol bisa dipertimbangkan. Namun, jika tidak ada jaminan, mendingan tidak usah ada tol. Jangan sampai hutan habis, tutur Purwanto. Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,19 km ini pengerjaannya dimulai dari Balikpapan. Sekarang sudah dilakukan pekerjaan pondasi di pintu tol, beberapa ratus meter dari Jalan Soekarno Hatta KM 13, Balikpapan. Ruas yang dibangun pada tahap awal adalah dari tempat tersebut ke Batakan (Balikpapan Timur) sepanjang sekitar 11 km. Walaupun masih ada kendala pembebasan lahan milik warga dan TNI, Pemkot Balikpapan yakin itu segera rampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar