Senin, 05 September 2011

Keluar Malam Sendirian, Wanita Ini Dijambret

Ketika Anda belajar tentang sesuatu yang baru, mudah merasa kewalahan oleh jumlah informasi relevan yang tersedia. Artikel informatif akan membantu Anda berfokus pada titik sentral.
SUBANG, KOMPAS.com " Malang nian nasib Ibu Hermawati (35), warga Perum Subang. Niatnya mau memperpanjang kontrakan tempat usaha salonnya terpaksa batal karena dijambret penjahat.

Aksi penjambretan tersebut dialaminya pada Senin (5/9/2011) sekitar pukul 23.30 WIB, di Jalan Kertawigenda, tepat di depan SMPN 4 Subang.

Menurut pengakuan korban, pada saat kejadian dia melintas di Jalan Kertawigenda. Dari situ, dia mulai dipepet sepeda motor yang ditumpangi dua orang pelaku yang langsung menjambret tas yang dibawanya.

Akibat tasnya ditarik, korban sempat jatuh dari sepeda motor yang ditumpanginya. Namun, korban sempat mengejar pelaku hingga pos polisi yang berlokasi di perempatan GOW.

Setelah berteriak minta tolong, kemudian petugas yang tengah melakukan piket Operasi Ketupat Lodaya langsung mengejar pelaku ke arah Kompleks Kopti Subang. Tetapi, pelaku berhasil meloloskan diri dengan membawa hasil jambretannya.

Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada
sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.

Menurut korban, dalam tas yang dijambret itu berisi sejumlah uang untuk membayar perpanjangan kontrak tempat usaha, buku tagihan, telepon genggam, dan barang berharga lainnya. Selanjutnya korban melaporkan ke Markas Polres Subang, yang satu jam kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Di lokasi, korban mengharapkan supaya barang yang dianggap penting tetapi tidak bagi pelaku, yaitu buku tagihan, dikembalikan.

"Saya harap pelaku mau mengembalikan buku tagihan. Itu penting, ya, bagi saya. Biarlah uang, mah. Itu juga kunci kalau bisa dikembalikan," tuturnya kepada Kompas.com seusai olah TKP.

Kepala Seksi Dalops Dinas Perhubungan, Suwiryo, yang tengah piket mengimbau kepada perempuan yang keluar malam, apalagi dengan membawa barang berharga, supaya selayaknya didampingi suami, saudara, atau kerabatnya.

"Jangan sendirian seperti itu, apalagi membawa barang berharga. Alangkah bagusnya didampingi suami atau kerabatnya," kata Suwiryo.

Kemudian, Suwiryo mengharapkan kepada dinas terkait supaya menambah atau meningkatkan kualitas fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di TKP, yang dilihat penerangannya sangat kurang. Sebab, dengan kondisi itu sangat rawan tindak kejahatan. Apalagi sekarang di lokasi tersebut pada saat-saat tertentu sering dijadikan tempat mangkal para waria yang menjajakan dirinya.

Saya berharap bahwa membaca informasi di atas adalah menyenangkan dan pendidikan untuk Anda. Anda proses pembelajaran harus berlangsung - semakin Anda memahami tentang subjek apapun, semakin Anda akan dapat berbagi dengan orang lain.

Tidak ada komentar: