Jumat, 09 September 2011

Pola Tanam Petani Berubah

Jadi apa yang
benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang
- info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberitahu Anda.
TAKALAR, KOMPAS.com --Musim kering yang panjang memaksa petani mengubah pola tanam dari yang sebelumnya tiga kali menjadi dua kali setahun. Selama kemarau, mereka beralih menanam kacang-kacangan yang bisa dijual untuk kebutuhan sehari-hari.

Hasan Daeng Rani (63), petani di Kelurahan Panrannuangku, Kecamatan Polobangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mengemukakan bahwa sepanjang tahun 2010 musim cenderung basah, sehingga petani menanam tiga kali setahun.

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

"Tahun ini musim kering cukup panjang, jadi kami menanam dua kali saja dan berganti menanam kacang hijau,"kata Hasan, Jumat (9/9/2011) di Takalar, sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Makassar .

Sejak awal September, petani di Takalar sudah selesai memanen padi dan bersiap menanam bibit kacang hijau. Saparuddin (21), petani lainnya, mengatakan bahwa panen kacang hijau bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Peralihan dari padi ke kacang hijau, menurut Saparudin, biasa dilakukan untuk menyiasati kekeringan."Yang penting tanah tetap digarap saja,"ucapnya.

Adapun masa tanam kacang hijau adalah 70 hari. Harga jualnya saat ini Rp 8.000 per liter.

Pertanggungan ini artikel informasi adalah sebagai lengkap dapat hari ini. Tapi kau selalu harus meninggalkan terbuka kemungkinan bahwa penelitian di masa depan dapat mengungkap fakta-fakta baru.

Tidak ada komentar: