JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya 28 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Mesir dan akan dipulangkan ke Medan, Sumatera Utara mengeluhkan ketidakberesan pengurusan tiket pesawat. Ada ibu dan anak yang sempat dapat tiket di dua jadwal keberangkatan. "Ada kendala yang mengecewakan kami rombongan WNI yang akan pulang ke Medan, yaitu anak dan ibu awalnya dapat tiket yang tidak satu pesawat," kata koordinator rombongan, Tauhid Rambe (30), saat dihubungi Jumat (4/2/2011) di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Tauhid mengatakan, seluruh WNI yang akan ke Medan dapat tiket pesawat Garuda Indonesia, Kamis (3/2/2011) malam di Asrama Haji Jakarta, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur. Ke-28 tiket tersebut terbagi dalam dua jadwal keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta, yakni Kamis pukul 07.00 dan 12.00 WIB. Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?
"Tiket-tiket itu dibagikan oleh biro perjalanan," kata pria asli Padang Sidempuan, Sumatera Utara ini. Namun, setelah melihat masing-masing nama pada tiket, Naila (15 hari) dijadwalkan naik pesawat pukul 07.00 sedangkan ibunya, Darmiati, pukul 12.00 WIB. Kemudian, kakak beradik Sarah (4) dan Asma (3) naik pukul 12.00, sementara sang ibu naik pesawat pukul 07.00. "Kemudian, kami secara internaltanpa dimediasi oleh pejabat atau staf pemerintah berdiskusi untuk bertukar tiket supaya anak dan ibu bisa berangkat bersama dalam satu pesawat," ujar mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo Fakultas Syariah Islamiyah Tingkat 3 itu. Akhirnya, Sarah dan Asma bisa berangkat bersama ibunya menumpang pesawat Garuda Indonesia pukul 12.00. Sementara, tadi pagi Darmiati dan anaknya, Naila, menaiki pesawat Garuda Indonesia pukul 07.00 WIB.
"Tiket-tiket itu dibagikan oleh biro perjalanan," kata pria asli Padang Sidempuan, Sumatera Utara ini. Namun, setelah melihat masing-masing nama pada tiket, Naila (15 hari) dijadwalkan naik pesawat pukul 07.00 sedangkan ibunya, Darmiati, pukul 12.00 WIB. Kemudian, kakak beradik Sarah (4) dan Asma (3) naik pukul 12.00, sementara sang ibu naik pesawat pukul 07.00. "Kemudian, kami secara internaltanpa dimediasi oleh pejabat atau staf pemerintah berdiskusi untuk bertukar tiket supaya anak dan ibu bisa berangkat bersama dalam satu pesawat," ujar mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo Fakultas Syariah Islamiyah Tingkat 3 itu. Akhirnya, Sarah dan Asma bisa berangkat bersama ibunya menumpang pesawat Garuda Indonesia pukul 12.00. Sementara, tadi pagi Darmiati dan anaknya, Naila, menaiki pesawat Garuda Indonesia pukul 07.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar