JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman meminta masyarakat untuk menjunjung tinggi sikap saling toleran satu sama lain, baik atas dasar etnis, agama maupun status sosial. Jangan sampai muncul anggapan dirinya paling benar di tengah warga. "Kita boleh meyakini, agama yang kita anut adalah yang paling benar. Tapi, jangan memaksakan diri hingga menyalahkan atau melukai orang lain, khususnya kalangan minoritas," kata Sutarman, Rabu (9/2/2011) di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta. Apalagi, lanjut dia, Tuhan tidak pernah menyampaikan ajaran apapun yang mengajarkan kekerasan. "Coba Anda lihat kejadian akhir-akhir ini, masyarakat merusak mobil polisi. Saya tentu tahun depan bikin lagi mobil polisi. Itu dananya dari APBN yang berasal dari uang rakyat," katanya. It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of mobil keluarga ideal terbaik indonesia is no exception. Keep reading to get more fresh news about mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
Saat berbicara di depan Pokdar Kamtibmas dan Saka Bhayangkara, Sutarman mengatakan, masyarakat perlu diingatkan kembali untuk selalu hidup gotong rotong tanpa melihat etnis, agama dan status sosial. "Dulu saat jadi Kapolres Jakpus, saya sampai turun ke jalan untuk makan dengan rakyat," ujar dia. Sebagai bangsa yang dikenal toleran dan penuh senyum oleh orang luar negeri, masyarakat Indonesia perlu terus mengembangkan kepercayaan. Sutarman mencontohkan Bali yang berdaya tarik keindahan. "Setelah dua kali bom menimpa Bali, betapa susahnya membangun lagi kepercayaan terhadap Bali, itu butuh dua sampai tiga tahun," kata Sutarman.
Saat berbicara di depan Pokdar Kamtibmas dan Saka Bhayangkara, Sutarman mengatakan, masyarakat perlu diingatkan kembali untuk selalu hidup gotong rotong tanpa melihat etnis, agama dan status sosial. "Dulu saat jadi Kapolres Jakpus, saya sampai turun ke jalan untuk makan dengan rakyat," ujar dia. Sebagai bangsa yang dikenal toleran dan penuh senyum oleh orang luar negeri, masyarakat Indonesia perlu terus mengembangkan kepercayaan. Sutarman mencontohkan Bali yang berdaya tarik keindahan. "Setelah dua kali bom menimpa Bali, betapa susahnya membangun lagi kepercayaan terhadap Bali, itu butuh dua sampai tiga tahun," kata Sutarman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar