LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Dalam usianya yang belia, Robyn Rihanna Fenty, dikenal sebagai Rihanna (22), telah mengalami lakon kehidupan yang bergerak dari satu titik ekstrem ke titik lainnya. Dalam usia 20 tahun ia telah meraih penghargaan musik bergengsi, Grammy. Namun di usia itu pula Rihanna mengalami titik kelam ketika kekasihnya saat itu, Chris Brown, melakukan kekerasan fisik yang membuat wajahnya babak belur. Sejak itu, sulit membicarakan Rihanna tanpa mengaitkannya dengan insiden tersebut. Namun, ketika album terbarunya, Loud, dirilis akhir tahun 2010, perempuan itu dinilai telah bermetamorfosa menjadi "sosok baru". Kepada sahabatnya, Kanye West, Rihanna mengungkapkan isi hatinya, dalam sebuah wawancara untuk majalah Interview. Most of this information comes straight from the mobil keluarga ideal terbaik indonesia pros. Careful reading to the end virtually guarantees that you'll know what they know.
"Tentulah saya juga memiliki sisi yang 'rapuh'. Mungkin banyak orang yang salah persepsi mengenai saya. Mereka hanya mengenal sisi saya yang keras, tahan banting, dan defensif. Tapi setiap wanita pasti memiliki sisi lainnya yang lebih rapuh. Hanya saja, saya tidak suka kalau orang melihat saya menangis. Saya lebih memilih menyelesaikan masalah pribadi sendirian," kata Rihanna. Rihanna, yang juga menjadi ikon fashion bagi generasinya, mengakui, di awal kariernya ia tak pernah berpikir soal mode. Tapi setelah album pertamanya sukses di tahun 2005, ia mulai memerhatikan penampilannya. "Semakin ke sini, saya lebih senang berpenampilan edgy. Saya tak suka baju yang kelewat berstruktur, apalagi pakai bantalan bahu," katanya. (Interview/MYR)
"Tentulah saya juga memiliki sisi yang 'rapuh'. Mungkin banyak orang yang salah persepsi mengenai saya. Mereka hanya mengenal sisi saya yang keras, tahan banting, dan defensif. Tapi setiap wanita pasti memiliki sisi lainnya yang lebih rapuh. Hanya saja, saya tidak suka kalau orang melihat saya menangis. Saya lebih memilih menyelesaikan masalah pribadi sendirian," kata Rihanna. Rihanna, yang juga menjadi ikon fashion bagi generasinya, mengakui, di awal kariernya ia tak pernah berpikir soal mode. Tapi setelah album pertamanya sukses di tahun 2005, ia mulai memerhatikan penampilannya. "Semakin ke sini, saya lebih senang berpenampilan edgy. Saya tak suka baju yang kelewat berstruktur, apalagi pakai bantalan bahu," katanya. (Interview/MYR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar