Rawang Bulan bau anyir kemudian setegukkelezatan menjadi mati rasagenit apemcantik tersenyum di balik lengan plastikkusam dan telur-telur menyentuhdebulapak tua tak bergeming berjaga pada bulan yang menelan nasib di pasar demangan 2010 Almanak Gelap memandang langit: gemintang meruntuh gelap dalam bulan koyak ah, ini damai kupetik dalam dawai sebelum angin meniup lilin di loteng jemuran: pukul satu pagiterlalu dini Busur-busur panah waktu menyiku sepi Jadi hitungan detik yang mengapung Di mana pintu surga Biar kuintip dari lubang langit gelap Ini hari kuterima lagi sepotong kalimat sunyi, Malaikat kecil duduk di depan pintu mengetuk Surga yang gelap. Kisah yang berbatas Dan engkau yang mengantuk. Dalam likat pohon belimbing di beranda, mungkin bintang kecil, sebuah almanak kurapal pelan-pelan 2010 Buah Tangan Penyair Hujan goyang rerumput berkalung pita kusutpelangipengemas embundalam kantung serat hijau bola bening itu: memainkan lelagualamjangan lekangi matari, jangan simpan saja, ini untukmu: buah tangan dari penyair hujan 2010 Suatu Kali Berjalan menemui kekasih, suatu kali Sebelum angin menyusutkan kisah Hujan yang terlambat berkasih Senja ini kau kutunggu. Katanya sambil menulas rokok Yang sedari tadi dikulum Pada kelu bibir dingin 2010 MEMBIAS SUARA : untuk the city of tolerance dendang bambu jejaki telinga anak semua bangsa tak pernah ibu ajarkanku duduk di sini. Jatuhi kaca, membias sukma meliuk bebareng udara antarkan hikayat beringinbertuah dalam ribaan selatan istana See how much you can learn about mobil keluarga ideal terbaik indonesia when you take a little time to read a well-researched article? Don't miss out on the rest of this great information.
susupi keduanya, kau tak perlu memejam mata. dengarkah? rapal ujung nadamenuju utara sedang bibir jalan ini berkata akankah kotak bertulis itu untuk saudara? Yogyakarta, 2011 SAGU-SAGU YANG RAGU --buat sagu-sagu Wasior 1. air mengalir sampai jauh* resah menitir sampaipeluh di radio: Gesang telah lama datang rumah membenam esok matahari linglung sagu-sagu pucat keriputmenghisapi bangkai-bangkai di akar, di tanah, di langit, di air di doa menyusut dingin sagu-sagu mulai ragu berbuah :mayatkah di umbiku? mayatkah di batangku? 2. air mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut* ruh bepergi hingga ke Kiot: ke dalam jarak di rumah asal 2010 *baris ini berhutang budi pada lagu legendaris Bengawan Solo, karya maestro keroncong: Gesang. ITU KUKU SIAPA LAGI seperti gambar kartu lebaran kota-kota dilemparkan selagi takbir; tabir yang luka terbuka letih berdebuorang kehilangan layang gelap menikam kepala : di pengungsian kunang-kunang terus berdatangan --itu kuku siapa lagi? yang mati di pemandian debu hilang diri tinggal arang arang kangenku pada ibu yang hilang 2010 Linda Wahyu Setyaningrum, terlahir di Kebumen pada 22 Februari 1990. Saat ini sedang menempuh studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Tinggal di Karangmalang C.7 Yogyakarta. Pernah sebagai nominator The Bali Photo Festival 2010 dan nominator lomba fotografi Pekan DAS Brantas 2010,Universitas Brawijaya. Alamat email: wahyu_linda@ymail.com.
susupi keduanya, kau tak perlu memejam mata. dengarkah? rapal ujung nadamenuju utara sedang bibir jalan ini berkata akankah kotak bertulis itu untuk saudara? Yogyakarta, 2011 SAGU-SAGU YANG RAGU --buat sagu-sagu Wasior 1. air mengalir sampai jauh* resah menitir sampaipeluh di radio: Gesang telah lama datang rumah membenam esok matahari linglung sagu-sagu pucat keriputmenghisapi bangkai-bangkai di akar, di tanah, di langit, di air di doa menyusut dingin sagu-sagu mulai ragu berbuah :mayatkah di umbiku? mayatkah di batangku? 2. air mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut* ruh bepergi hingga ke Kiot: ke dalam jarak di rumah asal 2010 *baris ini berhutang budi pada lagu legendaris Bengawan Solo, karya maestro keroncong: Gesang. ITU KUKU SIAPA LAGI seperti gambar kartu lebaran kota-kota dilemparkan selagi takbir; tabir yang luka terbuka letih berdebuorang kehilangan layang gelap menikam kepala : di pengungsian kunang-kunang terus berdatangan --itu kuku siapa lagi? yang mati di pemandian debu hilang diri tinggal arang arang kangenku pada ibu yang hilang 2010 Linda Wahyu Setyaningrum, terlahir di Kebumen pada 22 Februari 1990. Saat ini sedang menempuh studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Tinggal di Karangmalang C.7 Yogyakarta. Pernah sebagai nominator The Bali Photo Festival 2010 dan nominator lomba fotografi Pekan DAS Brantas 2010,Universitas Brawijaya. Alamat email: wahyu_linda@ymail.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar