KUTA, KOMPAS.com " Pengembang Grup Gapuraprima, bermitra dengan Grup Sun, membangun kondotel The Sun Heritage berlantai lima di Sunset Road Kuta, Bali. Pemancangan tiang pembangunan kondotel The Sun Heritage ini dilakukan pada Sabtu (26/2/2011) pagi ini serta dihadiri Presiden Direktur Grup Gapuraprima Rudy Margono dan pemilik Grup Sun, Imelda Sundoro. Kondotel yang akan dikelola Best Western Premiere ini dijadwalkan selesai dibangun pada akhir tahun 2011. Direktur Operasi PT Sun Heritage Gapuraprima Andy Candra dalam percakapan dengan Kompas.com, Jumat (25/2/2011) malam, mengungkapkan, kondotel yang terdiri dari 260 unit ini dibangun di lahan seluas 5.000 meter persegi. "Ini merupakan kondominium yang dioperasikan sebagai hotel," ungkap Andy. Dari luas 5.000 meter persegi tersebut, bangunan hanya 40 persen, selebihnya ruang hijau terbuka, taman, dan tempat parkir. Mengapa memilih kondotel? Menurut Andy, di Bali, pemerintah setempat melarang pembangunan apartemen untuk memaksimalkan pendapatan pajak. Now that we've covered those aspects of mobil keluarga ideal terbaik indonesia, let's turn to some of the other factors that need to be considered.
"Kondotel memang hotel biasa pada umumnya. Namun, kepemilikan tiap kamar berbeda-beda. Jadi, kondotel dioperasikan sebagai hotel, tetapi pemiliknya berbeda, dan dioperasikan bersama. Jadi, owner yang unitnya sering kosong akan tetap mendapatkan pemasukan karena perolehan pendapatan di-pool," papar And Candra. Menurut Andy, pembangunan kondotel harus melihat lokasi, dan Kuta merupakan lokasi strategis untuk kondotel. "Kuta yang ramai merupakan daya tarik bagi turis lokal dan Asia. Sejak bom Bali, jumlah turis lokal dan Asia meningkat 200 persen, bukan hanya untuk berwisata, melainkan juga untuk urusan MICE. Lokasinya strategis karena mereka yang ingin ke Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua gampang," urai Andy. Kondotel The Sun Heritage memiliki beragam tipe dan harga. Untuk tipe studio seluas 30 meter persegi, harga yang dijual Rp 900 juta, lalu unit seluas 60 meter persegi Rp 1,8 miliar, dan unit 90 meter persegi Rp 2,7 miliar. Unit terluas, Penthouse, seluas 200 meter persegi, dijual dengan harga Rp 6 miliar. Pembeli kondotel ini, kata Andy, untuk dua tahun pertama mendapatkan garansi pendapatan 10 persen setahun dari harga beli. Setelah itu, pendapatan yang diperoleh floating. Andy memprediksi, pemilik kondotel akan memperoleh pemasukan 15 persen dari harga beli setahun. Dalam 8 tahun, pemilik sudah mencapai titik impas. Setelah itu pemilik kondotel tinggal memetik keuntungan. Harga sewa untuk tipe studio 30 meter persegi sekitar Rp 1 juta per malam. Fasilitasnya, selain dua kolam renang, juga fasilitas kebugaran dan fasilitas bintang lima pada umumnya. Kondotel ini dibangun di lahan berstatus hak guna bangun (HGB) murni. Ini merupakan nilai tambah bagi para pembeli. "Sampai akhir Februari 2011, dari 260 unit yang dipasarkan, 30 persen di antaranya sudah terjual. Pembelinya sebagian besar investor Jakarta dan Surabaya," kata Andy Candra. Sebelumnya, Presiden Direktur Grup Gapuraprima Rudy Margono mengatakan, saat ini perusahaan yang ia pimpin gencar membangun kondotel. Dalam tahun 2011 saja, Gapuraprima membangun sedikitnya 10 kondotel di berbagai lokasi. (Robert Adhi Kusumaputra)
"Kondotel memang hotel biasa pada umumnya. Namun, kepemilikan tiap kamar berbeda-beda. Jadi, kondotel dioperasikan sebagai hotel, tetapi pemiliknya berbeda, dan dioperasikan bersama. Jadi, owner yang unitnya sering kosong akan tetap mendapatkan pemasukan karena perolehan pendapatan di-pool," papar And Candra. Menurut Andy, pembangunan kondotel harus melihat lokasi, dan Kuta merupakan lokasi strategis untuk kondotel. "Kuta yang ramai merupakan daya tarik bagi turis lokal dan Asia. Sejak bom Bali, jumlah turis lokal dan Asia meningkat 200 persen, bukan hanya untuk berwisata, melainkan juga untuk urusan MICE. Lokasinya strategis karena mereka yang ingin ke Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua gampang," urai Andy. Kondotel The Sun Heritage memiliki beragam tipe dan harga. Untuk tipe studio seluas 30 meter persegi, harga yang dijual Rp 900 juta, lalu unit seluas 60 meter persegi Rp 1,8 miliar, dan unit 90 meter persegi Rp 2,7 miliar. Unit terluas, Penthouse, seluas 200 meter persegi, dijual dengan harga Rp 6 miliar. Pembeli kondotel ini, kata Andy, untuk dua tahun pertama mendapatkan garansi pendapatan 10 persen setahun dari harga beli. Setelah itu, pendapatan yang diperoleh floating. Andy memprediksi, pemilik kondotel akan memperoleh pemasukan 15 persen dari harga beli setahun. Dalam 8 tahun, pemilik sudah mencapai titik impas. Setelah itu pemilik kondotel tinggal memetik keuntungan. Harga sewa untuk tipe studio 30 meter persegi sekitar Rp 1 juta per malam. Fasilitasnya, selain dua kolam renang, juga fasilitas kebugaran dan fasilitas bintang lima pada umumnya. Kondotel ini dibangun di lahan berstatus hak guna bangun (HGB) murni. Ini merupakan nilai tambah bagi para pembeli. "Sampai akhir Februari 2011, dari 260 unit yang dipasarkan, 30 persen di antaranya sudah terjual. Pembelinya sebagian besar investor Jakarta dan Surabaya," kata Andy Candra. Sebelumnya, Presiden Direktur Grup Gapuraprima Rudy Margono mengatakan, saat ini perusahaan yang ia pimpin gencar membangun kondotel. Dalam tahun 2011 saja, Gapuraprima membangun sedikitnya 10 kondotel di berbagai lokasi. (Robert Adhi Kusumaputra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar