JAKARTA, KOMPAS.com " Kepolisian menolak penilaian telah melakukan pembiaran terhadap aksi kekerasan di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten, yang menewaskan tiga warga. Polri mengklaim telah mengamankan lokasi. "Buktinya kami tidak melakukan pembiaran," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Senin (7/2/2011). Hal itu dikatakan Boy ketika dimintai tanggapan terkait pernyataan berbagai pihak yang menyebut Polri membiarkan aksi kekerasan. Boy mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat serta tokoh agama setelah menerima informasi akan ada aksi massa di rumah Suparman sejak Jumat (4/2/2011). Pihaknya, kata Boy, meminta untuk menghentikan sementara kegiatan warga Ahmadiyah. The information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia presented here will do one of two things: either it will reinforce what you know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia or it will teach you something new. Both are good outcomes.
"Di antara mereka sudah ada semacam rapat, pembicaraan. Buktinya lagi, pagi itu Kepala Polsek Cikeusik dan anggota Polres Pandenglang telah melakukan langkah-langkah antisipasi dan mereka ada di lokasi. Tentu tidak mungkin kepolisian melakukan pembiaran," kata Boy. Dikatakan, kalau kepolisian tidak tahu sama sekali, baru itu namanya pembiaran. Hanya nanti yang harus diteliti, kata Boy, apakah kekuatan yang diterjunkan seimbang atau tidak dengan massa yang datang secara tiba-tiba. Boy juga menolak penilaian bahwa Polri kecolongan lantaran tak tahu akan ada massa dalam jumlah besar. Boy juga tidak sependapat dengan kecolongan karena dinamika kehidupan masyarakat yang tinggi, setiap saat bisa terjadi. "Yang penting bagaimana kita bisa menahan diri," ujarnya. Dikatakan Boy, pihaknya tidak mengerahkan petugas dalam jumlah besar ke lokasi lantaran jarak yang jauh. "Menurunkan aparat dalam jumlah besar memerlukan waktu. Anda silakan lihat sendiri dari pusat kota berapa jauh, berapa lama ke lokasi," katanya.
"Di antara mereka sudah ada semacam rapat, pembicaraan. Buktinya lagi, pagi itu Kepala Polsek Cikeusik dan anggota Polres Pandenglang telah melakukan langkah-langkah antisipasi dan mereka ada di lokasi. Tentu tidak mungkin kepolisian melakukan pembiaran," kata Boy. Dikatakan, kalau kepolisian tidak tahu sama sekali, baru itu namanya pembiaran. Hanya nanti yang harus diteliti, kata Boy, apakah kekuatan yang diterjunkan seimbang atau tidak dengan massa yang datang secara tiba-tiba. Boy juga menolak penilaian bahwa Polri kecolongan lantaran tak tahu akan ada massa dalam jumlah besar. Boy juga tidak sependapat dengan kecolongan karena dinamika kehidupan masyarakat yang tinggi, setiap saat bisa terjadi. "Yang penting bagaimana kita bisa menahan diri," ujarnya. Dikatakan Boy, pihaknya tidak mengerahkan petugas dalam jumlah besar ke lokasi lantaran jarak yang jauh. "Menurunkan aparat dalam jumlah besar memerlukan waktu. Anda silakan lihat sendiri dari pusat kota berapa jauh, berapa lama ke lokasi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar