Senin, 07 Maret 2011

Polisi Kejar HA, Pemohon Kredit Macet

Paragraf berikut ini merangkum karya para ahli Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah yang benar-benar akrab dengan semua aspek Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Heed saran mereka untuk menghindari kejutan Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
JAKARTA, KOMPAS.com - David (32), account officer bank swasta nasional yang berkantor di kawasan Mangga Dua, Jakarta Barat, resmi ditahan sejak 7 Februari 2011 lalu karena menerima komisi sebesar Rp 100 juta dari nasabah bernama HA (46). Tersangka HA masih dalam pengejaran aparat Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

"Alamat tinggal tersangka nasabah sesuai KTP ternyata fiktif. Itu diketahui setelah kami menelusuri alamatnya," kata Kepala Unit V Fiskal, Moneter dan Devisa Polda Metro Jaya, Komisaris Shinto Silitonga, di Jakarta, Senin (7/3/2011).

Shinto mengatakan, tersangka HA menggunakan kartu identitas palsu saat mengajukan kredit kepemilikan ruko di Tebet melalui bank tempat David bekerja. Bagi penyidik, ketika nasabah sudah ketahuan memakai sebuah dokumen palsu, bisa dipastikan proses pengajuan kredit itu bermasalah.

"Tersangka HA melampirkan KTP beralamat tinggal di Tebet. Alamatnya hanya Tebet saja. Setelah dicek ke kantor kelurahan dan kecamatan, KTP tersebut dinyatakan fiktif," kata Shinto.

Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, terus membaca.

Kemudian, penyidik juga memastikan Kartu Keluarga dan Surat Nikah milik HA juga palsu. Dalam pengajuan kredit ke bank, HA menggunakan sertifikat ruko sebagai agunan. HA mengaku akan memulai usaha di ruko tersebut. Manajemen kemudian melakukan pengecekan terhadap profil dan tempat tinggal nasabah.

Setelah bank mengucurkan kredit Rp 3,6 miliar kepada pemohon kredit, HA menyerahkan uang kepada pemilik ruko yang lama sebesar Rp 2,7 miliar. Berselang satu hari, HA memberi komisi Rp 100 juta ke rekening David.

Harga ruko, ungkap Shinto, sebenarnya jauh di bawah kredit yang dicairkan bank, yakni Rp 2,7 miliar. Tapi, pemohon mengajukan kredit sampai Rp 4 miliar dan hanya disetujui oleh appraisal Rp 3,6 miliar saja.

Anggapan kredit macet naik ke permukaan setelah HA tidak membayar cicilan kedua dan seterusnya. Pimpinan bank menghubungi David dan mempertanyakan nasabah yang menunggak kredit itu hingga akhirnya pada 31 Januari 2011 manajemen bank melaporkan David ke Polda Metro Jaya.

"Bisnis HA baru berjalan satu bulan, tampak tiga pekerja yang melakukan kegiatan. Ternyata lewat satu bulan, itu kamuflase. Seolah-olah tiga karyawan itu bekerja," tuturnya.

Apakah ada benar-benar ada informasi tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.

Tidak ada komentar: